Breaking News

Nambo Marah, Jalan Dipalang

*Kecamatan Saluan Tak Masuk Raperda


MEDIA BANGGAI-Luwuk. Ratusan warga dari sejumlah desa di wilayah Nambo Kecamatan Luwuk, Senin (16/4) kemarin melakukan aksi pemalangan di jalan poros yang menghubungkan wilayah Kecamatan Luwuk dengan sejumlah kecamatan lain di selatan Kabupaten Banggai serta kawasan Kabupaten Morowali bagian utara. 
Aksi massa yang dilakukan tepat dijembatan yang menjadi batas antara desa Nambo Lempek dengan Nambo Bosa itu dilakukan sebagai wujud kekecewaan mereka, atas sikap Pemda Banggai yang tidak memasukan calon Kecamatan Saluan dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pembentukan Kecamatan di Kabupaten Banggai. Padahal kata warga, calon Kecamatan Saluan atau sebelumnya pernah diusulkan dengan nama Kecamatan Nambo, sudah melalui kajian akademik Fisip Universitas Tadulako dan akhirnya direkomendasikan Gubernur Sulawesi Tengah. 
Pada Raperda yang diajukan pemerintah pada DPRD Banggai belum lama ini, hanya empat calon kecamatan yang diusulkan yakni calon Kecamatan Balantak Utara yang beribukota di Teku, calon Kecamatan Luwuk Utara yang beribukota di Biak, calon Mantok yang beribukota di Sobol dan calon Kecamatan Luwuk Selatan yang beribukota di Simpong. Sementara calon Kecamatan Saluan yang sudah direkomendir Gubernur Sulteng, tidak diajukan pemerintah bersama empat calon kecamatan yang Raperdanya dibahas di Dewan Banggai. 
Kekecewaan itulah yang kemudian menyulut kemarahan warga di kawasan Nambo yang meliputi Koyoan, Koyoan Permai, Nambo Lempek, Nambo Bosa, Nambo Padang, Lontio, Lontio Baru, Padungnyo, Lumbe dan Sayambongin. Kemarahan itu mencapai puncaknya Senin kemarin, dan ratusan warga spontan menutup jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Banggai dengan Kabupaten Morowali bagian utara tersebut. Penutupan dilakukan dengan memasangi berbagai barikade mulai dari kayu penghalang, tenda terpal, ban bekas yang dibakar, hingga menggelar dero massal dan bergerombol di tengah jalan. 
Penutupan satu-satunya jalan penghubung dari Nambo menuju Kintom itu, membuat aktifitas kendaraan yang lalulalang diwilayah selatan Kabupaten Banggai itu lumpuh total. Ratusan kendaraan dari arah Luwuk menuju kawasan selatan Kabupaten Banggai seperti Kintom, Batui, Batui Selatan, Moilong, Toili, Toili Barat serta kawasan Morowali bagian utara, terjebak dalam kemacetan panjang sejak dari Nambo Lempek hingga Koyoan. Begitu pula dari arah sebaliknya yang hendak menuju kota Luwuk. Ratusan kendaraan juga terhenti dan membentuk antrian panjang sejak dari Nambo Bosa hingga mendekati kawasan Lontio. 
Menurut sejumlah warga, mereka meminta agar calon Kecamatan Saluan harus dibentuk, dengan cara memasukannya dalam Raperda yang dibahas di Dewan Banggai bersama empat calon kecamatan lainnya. "Lahirkan Kecamatan Saluan adalah harga mati," teriak warga menirukan bunyi dalam spanduk yang mereka pasang menjadi penutup jalan tepat di jembatan perbatasan Nambo Lempek dan Nambo Bosa. 
Jalan baru dibuka kembali pada pukul 13.00, setelah Wabup Herwin Yatim menemui warga dan menyatakan persetujuan Pemda Banggai untuk membentuk Kecamatan Saluan.*pr