Kadisbimair Marah Besar
MEDIA BANGGAI-Luwuk. Kepala Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Banggai tampaknya kehabisan sabar. Ia marah besar dan kesal kepada perusahaan Migas PT.DS-LNG yang kini sedang membangun kilang di Desa Uso.
Menurut dia, perusahaan tersebut bersama seluruh kontraktor dan sub kontraktornya tidak memiliki itikad baik untuk memperbaiki jalan jalan yang rusak di wilayah areal pembangunan kilang. Dalam sebuah rapat pembahasan KUA PPAS Perubahan 2012 bersama DPRD Banggai, Rabu (19/9) kemarin, Andi Djalaludin mengadukan perilaku PT.DS-LNG itu kepada DPRD. Kata dia, lembaga DPRD juga harus ikut bersama-sama dalam memberikan peringatan kepada perusahaan tersebut untuk turut bertanggung jawab atas kerusakan jalan-jalan di wilayah areal pembanguan kilang.
Dijelaskan, aktivitas pembangunan kilan LNG itu adalah penyebap kerusakan jalan. Namun saat diminta untuk ikut serta memikirkan penanggulangan atas kerusakan jalan, pihak perusahaan DS-LNG dan seluruh kontraktor dan sub kontraktornya tak ada yang bersedia dengan dalih adanya prosedur yang harus dilakukan.
“Saya sudah coba untuk mengajak mereka untuk membantu kita menangani jalan rusak secara darurat saja, disaat menjelang lebaran, namun faktanya tidak ada yang bersedia. Kelihatannya memang mereka tidak punya itikad yang baik atas perbaikan jalan jalan kita yang sudah rusak,” tutur Andi. *gafar
Menurut dia, perusahaan tersebut bersama seluruh kontraktor dan sub kontraktornya tidak memiliki itikad baik untuk memperbaiki jalan jalan yang rusak di wilayah areal pembangunan kilang. Dalam sebuah rapat pembahasan KUA PPAS Perubahan 2012 bersama DPRD Banggai, Rabu (19/9) kemarin, Andi Djalaludin mengadukan perilaku PT.DS-LNG itu kepada DPRD. Kata dia, lembaga DPRD juga harus ikut bersama-sama dalam memberikan peringatan kepada perusahaan tersebut untuk turut bertanggung jawab atas kerusakan jalan-jalan di wilayah areal pembanguan kilang.
Dijelaskan, aktivitas pembangunan kilan LNG itu adalah penyebap kerusakan jalan. Namun saat diminta untuk ikut serta memikirkan penanggulangan atas kerusakan jalan, pihak perusahaan DS-LNG dan seluruh kontraktor dan sub kontraktornya tak ada yang bersedia dengan dalih adanya prosedur yang harus dilakukan.
“Saya sudah coba untuk mengajak mereka untuk membantu kita menangani jalan rusak secara darurat saja, disaat menjelang lebaran, namun faktanya tidak ada yang bersedia. Kelihatannya memang mereka tidak punya itikad yang baik atas perbaikan jalan jalan kita yang sudah rusak,” tutur Andi. *gafar
